Di saat erbagai negara mulai meninggalkan batubara karena dampak buruk yang ditinggalkan. pemerintah Indonesia tetap bergantung pada energi kotor dan memiliki daya rusak, unutk memenuhi kebutuhan energinya dan memasok kebutuhan pasar global. Keengganan pemerintah untuk perlahan keluar dari energi kotor, rakus dan mematikan tentu dipertanyakan, terlebih dengan alasan batubara murah. Padahal dampak dan kerugiannya jauh lebih besar, mengancam keselamatan hidup rakyat, khususnya bagi kelompok rentan seperti perempuan anak-anak. Dan penghilangan sumber-sumber kehidupan masyarakat adat dan masyarakat lokal, petani, nelayan.
Perubahan Iklim Bukan Hanya Sekedar Pergantian Musim Dingin dan Panas antara Target dan Realita Paska Laporan IPCC 2018