Amsterdam, 3 Juli 2019 - Hari ini kelompok Friends of the Earth terdiri dari Milieudefensie (Belanda), Sustainable Development Institute (Liberia) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Indonesia) mengajukan keluhan kepada contact point Belanda untuk OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) terhadap bank ING Group yang berbasis di Belanda. Pengaduan tersebut menyangkut pembiayaan tiga perusahaan kelapa sawit: Noble Group, Bolloré Group / Socfin dan Wilmar International. Pengaduan tersebut terkait dengan keterlibatan perusahaan-perusahaan ini dalam deforestasi hutan hujan tropis skala besar (Noble Group), perampasan tanah (Bolloré Group / Socfin) dan pekerja anak (Wilmar International).
Para pengadu menuntut agar ING segera melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan kelapa sawit dan sektor industri kelapa sawit secara keseluruhan. Selain itu, organisasi-organisasi tersebut ingin agar pemerintah Belanda mengakui bahwa meski bank tersebut mengetahui bahaya dari pembiayaan mereka, bank tidak bertindak sebagaimana mestinya untuk mengatasinya, dan karena itu berkontribusi terhadap pelanggaran yang terjadi. Mereka juga meminta pemerintah Belanda untuk menerapkan aturan yang mengikat untuk sektor keuangan. Warga negara Belanda diminta untuk mendukung kampanye ini dan mempertimbangkan kembali untuk melakukan aktifitas perbankan dengan ING karena kerusakan lingkungan dan pelanggaran hak asasi manusia. "Kami telah memberi tahu ING tentang pelanggaran di sektor industri minyak kelapa sawit sejak awal abad ini," kata Evert Hassink, Milieudefensie. "Tetapi ING terus membiayai perusahaan-perusahaan kelapa sawit ini. Bank ingin terlibat dengan perusahaan-perusahaan ini dengan cara mempengaruhi mereka untuk lebih berkelanjutan.
Tetapi setelah bertahun-tahun menjadi jelas bahwa dialog ini tidak menghasilkan apa pun yang substansial." Oslan Purba, kepala program dan monitoring di WALHI: “Sektor industri kelapa sawit telah menjadi salah satu pendorong utama deforestasi di Indonesia. Sektor industri kelapa sawit menggunakan pengaruhnya atas pemerintah Indonesia untuk melindungi kepentingan mereka. Setiap Euro yang diberikan oleh lembaga keuangan di Eropa kepada perusahaan nakal berarti ekspansi perkebunan ke tanah rakyat dan ke dalam kawasan hutan. Praktik ilgeal ekspansi industri kelapa sawit telah merusak tujuan kebijakan moratorium perluasan kegiatan industri ke hutan primer dan lahan gambut. ” James Otto, manajer program di SDI, mengatakan bahwa ”Liberia berada di garis depan pengembangan industri kelapa sawit di Afrika Barat dan orang-orang menderita karena pelanggaran hak asasi manusia. Hak-hak pekerja dan pekerja anak adalah dua dari keprihatinan kami dan pelanggaran ini bersifat sistemik dalam model eksploitasi produksi industri kelapa sawit. Kawasan hutan terbesar yang tersisa di Hutan Guinea Hulu akan menipis jika perusahaan-perusahaan ini terus melakukan praktik bisnis seperti biasa. ” PELANGGARAN Pengaduan ini didukung oleh bukti tiga pelanggaran yang dilakukan ING: • Grup Noble bertanggung jawab atas deforestasi ribuan hektar hutan hujan tropis di Indonesia.
• Penelitian dan wawancara dengan masyarakat lokal di Indonesia dan Liberia menunjukkan bahwa Wilmar International terlibat dalam pelanggaran hak-hak pekerja, termasuk pekerja anak. • Tentang perkebunan Bolloré / Socfin, berbagai pelanggaran telah didokumentasikan terkait hak asasi manusia di Kamerun dan Sierra Leone, termasuk pelanggaran hak atas tanah dan hak atas keselamatan dan privasi. KONSEKUENSI BAGI ING Jika contact point Belanda untuk OECD mendukung dugaan ini, maka akan memiliki konsekuensi untuk ING. ING dapat dikecualikan dari misi perdagangan, subsidi dan dukungan pemerintah di luar negeri. Lebih penting lagi, ini menjadi preseden bagi bank-bank lain tentang cara mematuhi Pedoman OECD dan meningkatkan peluang masyarakat mendapat ganti rugi. Pedoman OECD untuk Perusahaan Multinasional mengklarifikasi apa yang pemerintah harapkan dari perusahaan terkait tanggung jawab sosial perusahaan. Mereka menunjukkan bagaimana perusahaan harus berurusan dengan hak asasi manusia, pekerja anak, lingkungan dan korupsi. Pedoman Pemerintah Perancis telah menetapkan bahwa pelanggan ING, Socfin, tidak mematuhi pedoman. Beberapa lembaga keuangan lain telah memutuskan hubungan mereka dengan perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang kontroversial, termasuk Noble Group. Dana Pensiun Pemerintah Norwegia, misalnya, berhenti membiayai tidak kurang dari 33 perusahaan minyak sawit yang berbeda. Di Belanda, perusahaan asuransi Aegon mendivestasi sepenuhnya dari sektor kelapa sawit. Berbagai LSM lain, seperti ReAct, Brot für alle, FIAN Belgium, CNCD-11.11.11 dan FERN, mendukung pengajuan pengaduan terhadap ING oleh kelompok Friends of the Earth. Catatan untuk editor Untuk informasi lebih lanjut atau permintaan wawancara,
Anda dapat menghubungi: Milieudefensie: Lowie Kok, [email protected] / +31 (0) 20 5507 333 atau +31 (0) 6 349 301 73 SDI: James G. Otto / [email protected]/ +231 770 001 446 WALHI: Oslan Purba / [email protected]/ +62 81299076476